Langsung ke konten utama

Postingan

Hukum Informal; Jalan Tengah Problematika Internal Masisir

Oleh: Zidny Hudaya Ahmad Pendahuluan Kehidupan diaspora, yang dicirikan oleh adaptasi terhadap lingkungan asing, sering kali memunculkan kebutuhan akan sistem norma dan mekanisme penyelesaian masalah yang berakar pada nilai-nilai budaya dan sosial komunitas itu sendiri. Sistem ini, yang beroperasi di luar kerangka hukum formal negara tuan rumah, menjadi respons alami terhadap kebutuhan praktis dan sosial yang mungkin tidak sepenuhnya terakomodasi oleh sistem hukum yang ada. Komunitas mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) merupakan contoh nyata dari fenomena ini. Dr. Abdul Muta’alli, M.A., M.IP., Ph.D. ketika pelantikan SEMA-FU tahun ajaran 2024-2025 menyampaikan bahwa jumlah Masisir berjumlah sekitar 17.000 mahasiswa. Tentu dengan jumlah sebesar itu potensi konflik internal dan kebutuhan akan tata kelola sosial menjadi sangat relevan. Oleh karena itu, mekanisme penyelesaian sengketa informal yang terjadi di lingkungan Masisir menjadi krusial untuk menjaga kohesi dan ketertiban...

Saatnya Masisir Bangkit dan Produktif

Tema: Peningkatan Produktivitas Mahasiswa Indonesia di Mesir Karya: Sayyida Aisyah Zahira I. Pendahuluan           Mesir telah lama menjadi tujuan utama para pelajar Indonesia Muslim untuk menimba ilmu khususnya di bidang keislaman dan ilmu sosial. Bagaimana tidak, di dalamnya ada Al-Azhar, mercusuar ilmu islam tertua di dunia yang menjadi kiblat seluruh pelajar di dunia. Berawal dari satu orang, kini ada ribuan mahasiswa Indonesia yang studi dan menetap di negeri ini, membawa harapan keluarga dan bangsa untuk kembali sebagai intelektual yang bermanfaat. Setiap orang tertuntut untuk memanfaatkan waktu untuk menghasilkan sesuatu yang bermakna.           Jejak produktivitas mahasiswa Indonesia di Al-Azhar sudah muncul sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Pada tahun 1850 Abdul Manan Dipomenggolo memulai studinya di sana. Lalu pada tahun 1918, Janan Thaib menjadi alumni pertama Indonesia yang m...

Penganugrahan Ushuluddin 2025: Menyalakan Semangat, Merawat Dedikasi

Qoah Burj, 19 Juli 2025 — Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin sukses menggelar Penganugerahan Ushuluddin 2025 dengan tema " Appear Dedication to Maintain the Future ". Acara ini menjadi ajang apresiasi atas dedikasi mahasiswa berprestasi serta bentuk terima kasih kepada para donatur dan mitra yang telah mendukung perjalanan SEMA-FU selama ini. Acara dibuka pukul 12.05 siang waktu Kairo oleh pembawa acara dan pembacaan Al-Qur’an oleh Istikhori Azis. Dalam sambutannya, Neal Coutsar, selaku ketua panitia menegaskan bahwa Penganugerahan ini bukan sekadar bentuk penghargaan, namun juga ajang menyalurkan semangat dan membangun budaya akademik yang sehat. Dr. Rahmat Aming Lasim, M.B.A., selaku Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kairo turut menyampaikan bahwa mahasiswa luar biasa adalah mereka yang mampu melampaui batas muqarrar  dan tidak setengah-setengah dalam menuntut ilmu. Rangkaian acara dilanjutkan dengan pemaparan esai dari kandidat calon Mahasiswa Berpresta...

Day-3 Pekan Keilmuan: Teras Ushul Offline - Ateisme dalam Bayang Modernitas

    Kafe Antara, 16 Juli 2025 —Acara terakhir dari rangkaian Pekan Keilmuan diramaikan oleh Teras Ushul Offline. Teras Ushul yang biasanya ditayangkan di reels  Instagram @ushuluddincairo , kali ini disajikan sebagai seminar dan diskusi terbuka oleh SEMA-FU. Dihadiri oleh sekitar seratus mahasiswa lintas jurusan dan jajaran pemateri berkompeten, acara ini menggagas tema besar "Ateisme dalam Bayang Modernitas".     Acara dimulai pukul 08.50 malam waktu Kairo. Dibuka oleh Muhammad Haikal Maghribi sebagai moderator, lalu sambutan oleh Wakil Ketua SEMA-FU, Hayatan Fathah Bijaksana. Dalam sambutannya, Hayatan menyampaikan salah satu visi akademik SEMA-FU: membentuk intelek muda yang kokoh dalam akidah. Maka dari itu, SEMA-FU membuka kembali ruang diskusi publik pada bidangnya.     Kemudian, pemateri pertama, Idzharul Hasan memaparkan pengantar dan poin umum mengenai tuduhan para ateis terhadap akidah Islam. Menyajikan argumen mendalam dengan menyangkal bahw...

Day-2 Pekan Keilmuan; Seminar Kepenulisan Bahasa Arab: Menuju Masisir yang Mahir Literasi Arab

Aula DAHA KMJ, 14 Juli 2025 – SEMA-FU berhasil menggelar acara kedua dari rangkaian Pekan Keilmuan Ushuluddin 2025, yaitu Seminar Kepenulisan Bahasa Arab. Seminar ini dihadiri oleh total 88 orang dari berbagai jurusan. Acara ini berfokus dalam peningkatan pengetahuan dan pembentukan kemampuan menulis berbahasa Arab. Acara dimulai dengan pembukaan, tilawah,   sambutan-sambutan, pemaparan materi oleh narasumber A. Satriawan Hariadi, Lc., M.A., tanya jawab, hingga dipungkasi dengan doa penutup. Menapaki pembukaan acara dengan sambutan oleh Ahmad Hajri, Lc. Selaku Gubernur KMJ. Hajri menyampaikan apresiasi terhadap SEMA-FU yang telah menggandeng KMJ untuk berkolaborasi dalam Pekan Keilmuan ini. Hajri juga menegaskan kesediaan KMJ untuk terus berkolaborasi bersama SEMA-FU dalam acara-acara yang sarat akan manfaat. “Kalau ada sumur di ladang Bolehlah kita numpang gosok gigi Kalau ada umur yang panjang Bolehlah kita kolaborasi lagi nanti.” Tutur Hajri dalam pantun pemugkas ...

Day-1 Pekan Keilmuan: Seminar Fakultatif Menjadi Langkah Konkret SEMA-FU dalam Mencegah Salah Pilih Jurusan

Aula DAHA KMJ, 12 Juli 2025 – Sebanyak 63 mahasiswa Fakultas Ushuluddin memadati Aula DAHA KMJ hari ini dalam Seminar Fakultatif pembuka Pekan Keilmuan. Acara yang digagas Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin ini menghadirkan penjabaran mendalam tentang empat penjurusan ( tasy'ib ). Seminar yang dimoderatori langsung oleh Ketua Senat Mahasiswa Fakultas, Wildan Akbar Fathurrahman menghadirkan mahasiswa yang ahli pada masing-masing syu'bah : Syu'bah Akidah dan Filsafat dijelaskan secara gamblang oleh Mohammad Ghibran Alwi Syu'bah Dakwah dipaparkan oleh Farhan Ali Ishaqi. Syu'bah Tafsir dihadirkan oleh Holilur Rohman M.Zubaidi, Lc., M.A. Syu'bah Hadis dijelaskan oleh Ustazah Alya Mafais, Lc., Dipl.  Di berbagai sesi, para pemateri menyampaikan pesan serupa tentang memilih penjurusan. Mereka secara tegas menekankan: "Tidak ada jurusan yang secara mutlak susah atau mudah. Setiap syu'bah memiliki tantangan dan karakteristiknya masing-masing. Kunci untuk mampu ...

Berjalan Satu Semester, Kabinet Raudhah SEMA-FU Adakan LKS

Berjalan Satu Semester,  Kabinet Raudhah Sema-FU Adakan LKS   Sema-FU (7/2)- Setelah berjalan selama setengah semester, Kabinet Raudhah Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (Sema-FU) menyelenggarakan Laporan Kerja Semester (LKS) di Graha Helwa Center pada Jumat, 7 Februari 2025.  Acara ini dihadiri oleh seluruh elemen Sema-FU mulai dari Dewan Konsultatif, Badan Pengurus Organisasi  (BPO), Badan Pengurus Harian (BPH) dan Dewan Pengurus (DP). Selayaknya prosedur dalam organisasi secara umum, LKS dilaksanakan sebagai bentuk laporan transparansi kinerja dari Badan Pengurus Harian dan Dewan Pengurus selama satu semester dan momen evaluasi kinerja. Harun Naufal, selaku Ketua BPO menyampaikan bahwa LKS tahun ini digelar sedikit berbeda dari beberapa tahun sebelumnya, karena pada momen LKS tahun ini penyampaian kinerja serta kendala tidak hanya disampaikan oleh Koordinator divisi saja melainkan juga anggota dari divisi tersebut. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tang...